7 Metrik Penting untuk Memahami User Experience

Apr 17, 2025

Green Fern
Green Fern

Mengembangkan desain yang indah saja tidak cukup. Tanpa data yang jelas, bagaimana kita tahu apakah pengguna benar-benar puas dengan produk kita? Di sinilah UX metrics memainkan peran penting.

UX metrics membantu tim desain dan produk untuk memahami apa yang terjadi selama interaksi pengguna dengan aplikasi atau situs web, serta menemukan area untuk perbaikan. Berikut adalah 7 UX metrics utama yang bisa kamu gunakan untuk mengukur pengalaman pengguna secara efektif.

1. Task Success Rate (TSR)

Apa itu: Persentase pengguna yang berhasil menyelesaikan tugas tertentu.
Mengapa penting: Ini adalah indikator langsung apakah desainmu intuitif dan mudah digunakan.

Contoh: Jika 90 dari 100 pengguna berhasil menyelesaikan proses checkout, maka TSR-nya adalah 90%.

2. Time on Task

Apa itu: Waktu yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan tugas.
Mengapa penting: Waktu yang terlalu lama bisa menandakan kerumitan atau kebingungan, sedangkan waktu yang sangat cepat bisa jadi pengguna melewati langkah penting.

Gunakan untuk: Menganalisis seberapa efisien desainmu.

3. Error Rate

Apa itu: Jumlah kesalahan yang dilakukan pengguna selama menyelesaikan tugas.
Mengapa penting: Kesalahan pengguna bisa menunjukkan bagian dari desain yang tidak jelas atau membingungkan.

Contoh kesalahan: Klik tombol yang salah, input data yang salah, atau pengulangan tindakan.

4. System Usability Scale (SUS)

Apa itu: Skor usability dari kuesioner standar yang diisi pengguna setelah menggunakan sistem.
Mengapa penting: Memberikan penilaian kuantitatif dari pengalaman subjektif pengguna.

Skor SUS: Biasanya dihitung dari 0 hingga 100. Skor di atas 68 dianggap "di atas rata-rata".

5. Net Promoter Score (NPS)

Apa itu: Skor yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan pengguna merekomendasikan produkmu ke orang lain.
Mengapa penting: Menunjukkan tingkat kepuasan dan loyalitas pengguna.

Pertanyaan utama: “Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan produk ini kepada teman atau kolega?”

6. Customer Satisfaction Score (CSAT)

Apa itu: Skor kepuasan yang biasanya diberikan setelah interaksi atau penyelesaian tugas.
Mengapa penting: Memberi insight langsung dari pengguna tentang pengalaman spesifik mereka.

Contoh pertanyaan: “Seberapa puas Anda dengan proses checkout hari ini?” – Skor 1–5.

7. Retention Rate

Apa itu: Persentase pengguna yang kembali ke produk setelah periode waktu tertentu.
Mengapa penting: Menunjukkan apakah pengguna merasa cukup puas untuk terus menggunakan produkmu.

Insight: UX yang buruk = churn tinggi. UX yang baik = pengguna loyal.

Kesimpilan: Ukur, Analisis, Iterasi

Menggunakan UX metrics bukan hanya soal angka. Ini soal memahami emosi, frustrasi, dan kebutuhan pengguna. Dengan data yang tepat, kamu bisa membuat keputusan desain yang lebih baik, membangun pengalaman yang lebih mulus, dan tentu saja—meningkatkan kepuasan pengguna.

Mulailah dari satu atau dua metrik, lalu kembangkan sesuai kebutuhan. Karena pada akhirnya, UX yang baik selalu dimulai dari pemahaman yang baik terhadap pengguna.